LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN
“Isolasi Mikroba Dari Bahan Pangan Cair dan Padat”
OLEH
HASBI
D1C1 12 030
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan
sangat komplek. Beratus-beratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni
bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk mulut, saluran pencernaan dan kulit.
Sebagai contoh, sekali bersin dapat menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme.
Bakteri tersebar sangat luas baik ditanah, air dan
udara, bila hendak mengisolasi bakteri dari tanah/ benda padat yang mudah
tersuspensi atau terlarut, atau zat cair lain, maka dilakukan serangkaian
pengenceran (dilution series) terhadap zat tersebut. Sumber isolat dari bakteri
benda yang liat atau padat, misatnya daging maka zat tersebut dihancurkan
terlebih dahulu. Tehadap bakteri yang hanya terdapat dipermukaan maka
pengenceran dilakukan terhadap air tempat zat tersebut dicelupkan/ direndam.Dan
jika bakteri hendak diisolasi dari udara, cukup dengan membuka cawan petri yang
berisi media agar steril beberapa saat. Di dalam laboratorium mikrobiologi,
populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari
satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifatdan kemampuan biokimiawinya .
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni
atau biakkan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal
dari pembelahan dari satu sel tunggal. Beberapa cara yang dilakukan untuk
mengisolasi mikrooraganisme antara cara goresan (streak plate), cara
taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), cara pengenceran (
dilution plate) serta micromanipulator.
Oleh karena
itu yang melatar belakangi percobaan isolasi dan morfologi koloni mikroba ialah
untuk memelihara suatu mikroorganisme yaitu bakteri dan jamur dari media yang
ada serta membedakan bahwa setiap
mikroorganisme memiliki bentuk, tepi serta permukaan koloni yang berbeda –
beda.
B. Tujuan Dan Manfat
Tujuan dilakukannya praktium
isolasi mikroba dari bahan pangan cair dan padat adalah untuk mengisolasi mikroorganisme dari
bahan pangan cair dan padat.
Manfaat dari prakrikum ini dalah
dapat mengisolasi mikroorganisme dari bahan pangan cair dan padat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Isolasi
adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannyadalam
suatu medium buatan. Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme
lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah
dan identifikasimikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri
dari satu macammikroorganisme saja. Prinsip dari isolasi mikroba adalah
memisahkan satu jenis mikrobadengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran
bermacam-macam mikroba. Hal inidapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam
media padat sel-sel mikroba akanmembentuk suatu
koloni sel yang tetap pada tempatnya (Supardi,
1998).
Isolasi bakteri merupakan suatu cara
untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga
diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan yaitu dengan cara goresan (streak plate), cara tuang (pour plate),
cara sebar (spread plate), dan mikromanipulator. Jika sel-sel tersebut tertangkap
oleh media padat pada beberapa tempat yang terpisah,maka setiap sel atau
kumpulan sel yang hidup akan berkembang menjadi suatu koloniyang terpisah,
sehingga memudahkan pemisahan selanjutnya ( Buckle,1998).
Selain
teknik pertumbuhan bakteri atau teknik isolasi di atas, dikenal juga adanya
teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang merupakan suatu teknik pemindahan
suatu biakan tertentu dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tujuan
untuk mendapatkan suatu biakan yang murni tanpa adanya kontaminasi dari mikroba
yang lain yang tidak diiinginkan. Beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam mengisolasi mikroorganisme adalah :
1. Sifat dan jenis mikroorganisme
2.
Habitat
mikroorganisme
3.
Medium
pertumbuhan
4.
Cara
menginokulasi dan inkubasi
5.
Cara
mengidentifikasi
6.
Cara
pemeliharaannya (Dwidjoseputro, 1998).
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah
harus adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber
bakteriofage yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai
contoh fage koli yang dijumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah
atau pupuk kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan
sumbernya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya (Adams,
2000).
Metode isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiapkoloni yang terpisah yang tam pak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satusel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu Metodegores kuadran, dan metode agar cawantuang. Metode gores kuadran. Bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan terisolasinya mikroorganisme, dimana setiapkoloni berasal dari satu sel (Pelczar, 1986).
Metode isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiapkoloni yang terpisah yang tam pak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satusel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu Metodegores kuadran, dan metode agar cawantuang. Metode gores kuadran. Bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan terisolasinya mikroorganisme, dimana setiapkoloni berasal dari satu sel (Pelczar, 1986).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum percobaan persiapan media ini dilaksanakan pada hari
kamis tanggal 7 November 2013 pukul 13.00 – 16.00
WITA dan bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unut Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas
Halu Oleo Kendari.
B. Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum
isolasi mikroba dari bahan pangan cair dan padat adalah tabung reaksi,cawan
petri, jarum ose, lampu bunsen, batang penyebar, vortex.
Bahan
yang digunakan dalam praktikum isolasi mikroba dari bahan pangan cair dan padat
adalah ragi, makanan jajanan, minuman jajanan, media NA, media PDA, aquades, alcohol.
C. Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan
tanung reaksi yang bersih dan steril sebanyak 9 buah dan diisi dengan air
steril
2.
Mengisi tabung
reaksi sebanyak 9 ml, dan memberi nomor masing-masing tabung reaksi dari no 1
hingga no 8
3.
Jika sampel
berbentuk padatan, maka sampel ditimbang sebanyak 10 gram dan dihancurkan dan
diaduk secara merata. Jika sampel berbentuk cair, maka sampel diambil sebanyak
10 ml
4.
Memasukkan
sampel tersebut kedalam erlenmeyer, lalu menambahkan aquades steril hingga
volume mencapai 100 ml. Mengocok hingga secara pelan-pelan hingga sampel
tersebut larut dalam air
5.
Mendiamkan erlenmeyer
tesebut hingga mengendap pada dasar erlenmeyer
6.
Mengambil 1
ml larutan tersebut dan memasukkan kedalam tabung reaksi nomor 1, mengocok
hingga larutan homogen (lebih baik jikamenggunakan vortex)
7.
Mengambil
satu mol larutan dari tabung reaksi no 1 dan memasukkan dalam tabung reaksi
nomor 2 dan mengocok hingga larutan homogen
8.
Mengambil 1
ml larutan dari tabung reaksi nomor 2 dan memasukkan dalam tabung reaksi no 3,
dan kocok hingga larutan homogen
9.
Mmelakukan
hal yang sama pada tabung nomor 3 hingga nomor 7 secara berseri dan berakhir
pada tabung reaksi nomor 8
10.
Masingpmasing
dari tabung nomor 6,7 dan 8 diambil larutan sebanyak 50 – 100 µl dan disebar secara merata dalam medi NA. masing-masing cawan petri
diinkubasi pada suhu ruang selama 3 atau 4 hari dan diamati pertumbuhan koloni
setiap hari dan dicatat karakter morfologi koloni bakteri yang tumbuh.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil pengamatan
Keeranganb Gambar: A,
B, C, dan D.
Mikroba pada ragi (isolat I,II,III), jus (isolat IV,V,VI), cendol (isolat VII,VIII,XI), dan kue lapis (isolat X,XI,XII)
Tabel 1. Karakteristik morfologi mikroba pada
bahan pangan
Kode
isolat
|
Ukuran
koloni
|
Pigmentasi
|
Karakter
optik
|
bentuk
|
elevansi
|
permukaan
|
Margin
|
I
|
Moderate
|
putih
|
Opaque
|
circular
|
Flat
|
kasar
|
Entire
|
II
|
Pinpoint
|
kuning
|
traslucent
|
circular
|
raised
|
Halus mengkilat
|
Entire
|
III
|
Small (k)
|
putih
|
Opaque
|
circular
|
Flat
|
kasar
|
Lobate
|
IV
|
Small
|
Putih mengkilat
|
Opaque
|
irreguler
|
raised
|
Halus mengkilat
|
Undulate
|
v
|
Small
|
Putih mengkilat
|
Opaque
|
circular
|
umbonate
|
Halus mengkilat
|
Entire
|
VI
|
Moderate
|
Merah mengkilat
|
translucent
|
irreguler
|
umbonate
|
berkerut
|
Felametows
|
VII
|
Small
|
Putih mengkilat
|
Opaque
|
circular
|
conveks
|
Halus mngkilat
|
Entire
|
VIII
|
Large
|
Putih
|
translucent
|
irregular
|
raised
|
berkerut
|
Lobate
|
IX
|
Sedang
|
Putih mengkilat
|
Opaque
|
circular
|
convex
|
Halus mengkilat
|
Undulate
|
X
|
Sedang
|
Putih mengkilat
|
translucent
|
circular
|
raised
|
Halus mengkilat
|
Undulate
|
XI
|
Besar
|
Putih susu
|
translucent
|
irrlegular
|
Flat
|
kasar
|
Lobate
|
XII
|
Kecil
|
Kuning
|
Opaque
|
circular
|
konvex
|
kering
|
Entire
|
B.
Pembahasan
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan
atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur
murni atau biakan murni. Ada beberapa cara umum
yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara lain, untuk mengisolasi
bakteri dapat dilakukan dengan cara goresan (streak plate), cara taburan atau
tuang (pour palte), cara sebar (spread plate), cara pengenceran (dilution
method), serta mikromanipulator (the micromanipulator method).
Pada praktikum ini metode yang dilakukan untuk
mengisolasi mikroba adalah dengan Cara pengenceran
(dilution method), tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah untuk
melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih
mudah penanganannya. Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan dalam
aquades steril. Teknik pengenceran sangat penting di dalam analisa
mikrobiologi. Karena hampir semua metode perhitungan jumlah sel mikroba
mempergunakan teknik ini, seperti TPC (Total Plate Count).
Praktikum isolasi mikroba dilakukan dengan menggunakan
bahan pangan cair dan padat sebagai sumber mikroba yang akan diisolat. Adapun Jika sampel berbentuk padatan, maka sampel ditimbang sebanyak 10 gram dan
dihancurkan dan diaduk secara merata. Jika sampel berbentuk cair, maka sampel
diambil sebanyak 10 ml
Pada bahan pangan cair digunakan
medium NA (Nutrient Agar) untuk mengisolasi mikroba yang berasal dari makanan jajanan dan minuman
jajanan yakni kue lapis dan es cendo dan dilakukan sesuai prosedur kerja yang
telah dilakukan. Setelah
melakukan pengerjaan dan di inkubasi selama 24- 28 jam di inkubator, diperoleh
hasil bahwa cawan petri yang berisi mikroba dari makanan jajanan dan minuman jajanan. Pada
mikroba yang dihasilkan dari jus dengan kode isolate IV,V, dan VI memiliki dua macam bentuk koloni yaitu
berbentuk circular (bulat) dengan tipe entire dan berbentuk irregular ( tidak
beraturan) dengan tipe felametows. Warna kedua
koloni putih dan memiliki permukaan convex (cembung).Cawan petri dengan kode
isolat VII,VIII,dan IX, memiliki bentuk koloni
circular (bulat) dengan tepi entire. Warna koloni putih mengklat dan merah mengklat
serta permukaan convex. Bahan lain yang digunakan sebagai sebagai sumber mikroba
adalah kue lapis yang diberi kode isolate X,XI, dan XII, ditemukan dua bentuk
koloni yaitu circular dengan tipe undulate, dan bentuk irregular dengan tipe
lobate. Warna koloni tersebut adalah putih dan kekuningan.
Isolasi pada bahan pangan
adat digunakan bahan yaitu ragi sebagai sumber bakteri yang diisolat pada media
PDA (Potato dextrose agar) Pada
percobaan isolasi mikroba dari substrat ini,
dilakukan dengan metode pengenceran dengan mengen cerkan ragi sebanyak 10 gram lalu dilanjutkan
dengan pengenceran berikutnya hingga didapatkan kultur murni. Setelah melakukan pengerjaan dan
diinkubasi selama 24- 48 jam di inkubator, isolasi mikroba dengan metode pengenceran terdapat koloni bakteri dengan bentuk circular, memiliki bentuk tepi lobate dan entire sedangkan permukaan
halus mengkilat. Warna
koloninya putih$.
Proses isolasi bakteri dengan metode pengenceran diperlukan keahlian dalam menabur isolat agar didapatkan
biakan murni bakteri yang diinginkan, karena penaburan dapat mengakibatkan kerusakan dan kontaminasi bakteri
yang tidak diinginkan, Adapun metode
yang digunakan selalu memperhatikan kesterilan lingkunagan, media, dan alat penabur agar tidak terjadi kontaminasi, sehingga pada
metode ini cawan dan batang penabur ose selalu
didekatkan Bunsen atau dipanaskan pada Bunsen.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil dari praktikum ini adalah, isolasi merupakan cara untuk
memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga
diperoleh kultur murni. Berbagai jenis
dan bentuk mikroba yang mengkontaminasi bahan pangan cair dan padat ditemukan
sangat berfariasi serta memiliki laju perkembangan koloni yang berbeda-beda
B. Saran
Berdasarkan
praktikum yang dilaksanakan, terdapat beberapa saran antara lain agar lebih
berhati-hati ketika mengaduk larutan pada
media tumbuh agar tidak terjadi kerusakan pada media pertumbuhan mikroba.
DAFTAR PUSTAKA
Adams MR,
Moss MO. 2000. Food Microbiology Ed ke-3. Cambridge: RSC
Pub.Jakarta
Buckle, K.A.
E. R. Ammprey, F. G. Hoste, & W. Milles. 1998. Ilmu Pangan. UI Press:
57-65, 73-77, 307-312. Jakarta.
Dwidjoseputro
D. 1995. Dasar-Dasar Mikrobiologi Ed ke-2.
Djambatan. Jakarta.
Pelczar MJ,
Chan ECS. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi Ed ke-1.
Gramedia. Jakarta.
Supardi I,
Sukamto. 1998. Mikrobiologi dalam
Pengolahan dan Keamanan
Pangan. PT
Gramedia Pustaka Utama.Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar