Kamis, 21 November 2013

Isolasi Mikroba Dari Bahan Pangan Cair dan Padat



LAPORAN  PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN
“Isolasi Mikroba Dari Bahan Pangan Cair dan Padat”



OLEH
HASBI
D1C1 12 030





JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2013

                                                      
   I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan sangat komplek. Beratus-beratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk mulut, saluran pencernaan dan kulit. Sebagai contoh, sekali bersin dapat menyebarkan beribu-ribu mikroorganisme.
Bakteri tersebar sangat luas baik ditanah, air dan udara, bila hendak mengisolasi bakteri dari tanah/ benda padat yang mudah tersuspensi atau terlarut, atau zat cair lain, maka dilakukan serangkaian pengenceran (dilution series) terhadap zat tersebut. Sumber isolat dari bakteri benda yang liat atau padat, misatnya daging maka zat tersebut dihancurkan terlebih dahulu. Tehadap bakteri yang hanya terdapat dipermukaan maka pengenceran dilakukan terhadap air tempat zat tersebut dicelupkan/ direndam.Dan jika bakteri hendak diisolasi dari udara, cukup dengan membuka cawan petri yang berisi media agar steril beberapa saat. Di dalam laboratorium mikrobiologi, populasi bakteri ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifatdan kemampuan biokimiawinya .
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakkan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Beberapa cara yang dilakukan untuk mengisolasi mikrooraganisme antara cara goresan (streak plate), cara taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), cara pengenceran ( dilution plate) serta micromanipulator.
Oleh karena itu yang melatar belakangi percobaan isolasi dan morfologi koloni mikroba ialah untuk memelihara suatu mikroorganisme yaitu bakteri dan jamur dari media yang ada serta membedakan bahwa setiap mikroorganisme memiliki bentuk, tepi serta permukaan koloni yang berbeda – beda.
B. Tujuan Dan Manfat
            Tujuan dilakukannya praktium isolasi mikroba dari bahan pangan cair dan padat  adalah untuk mengisolasi mikroorganisme dari bahan pangan cair dan padat.
            Manfaat dari prakrikum ini dalah dapat mengisolasi mikroorganisme dari bahan pangan cair dan padat.

           



II. TINJAUAN PUSTAKA
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannyadalam suatu medium buatan. Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasimikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macammikroorganisme saja. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikrobadengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal inidapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akanmembentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Supardi, 1998).
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara goresan (streak plate), cara tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), dan mikromanipulator. Jika sel-sel tersebut tertangkap oleh media padat pada beberapa tempat yang terpisah,maka setiap sel atau kumpulan sel yang hidup akan berkembang menjadi suatu koloniyang terpisah, sehingga memudahkan pemisahan selanjutnya ( Buckle,1998).
Selain teknik pertumbuhan bakteri atau teknik isolasi di atas, dikenal juga adanya teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang merupakan suatu teknik pemindahan suatu biakan tertentu dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tujuan untuk mendapatkan suatu biakan yang murni tanpa adanya kontaminasi dari mikroba yang lain yang tidak diiinginkan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi mikroorganisme adalah :
1.      Sifat dan jenis mikroorganisme
2.      Habitat mikroorganisme
3.      Medium pertumbuhan
4.      Cara menginokulasi dan inkubasi
5.      Cara mengidentifikasi
6.      Cara pemeliharaannya (Dwidjoseputro, 1998).
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya kondisi optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofage yang paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai contoh fage koli yang dijumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk kandang. Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbernya dan penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya (Adams, 2000).
 
           Metode isolasi pada agar cawan adalah mengencerkan mikroorganisme sehingga diperoleh individu spesies yang dapat dipisahkan dari organisme lainnya. Setiapkoloni yang terpisah yang tam pak pada cawan tersebut setelah inkubasi berasal dari satusel tunggal. Terdapat beberapa cara dalam metode isolasi pada agar cawan, yaitu Metodegores kuadran, dan metode agar cawantuang. Metode gores kuadran. Bila metode ini dilakukan dengan baik akan menghasilkan terisolasinya mikroorganisme, dimana setiapkoloni berasal dari satu sel (Pelczar, 1986).



III.  METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum percobaan persiapan media  ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 7 November 2013 pukul 13.00 – 16.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unut Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari.
B. Alat Dan Bahan
            Alat yang digunakan pada praktikum isolasi mikroba dari bahan pangan cair dan padat adalah tabung reaksi,cawan petri, jarum ose, lampu bunsen, batang penyebar, vortex.
            Bahan yang digunakan dalam praktikum isolasi mikroba dari bahan pangan cair dan padat adalah ragi, makanan jajanan, minuman jajanan, media NA, media PDA, aquades, alcohol.
C. Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan tanung reaksi yang bersih dan steril sebanyak 9 buah dan diisi dengan air steril
2.      Mengisi tabung reaksi sebanyak 9 ml, dan memberi nomor masing-masing tabung reaksi dari no 1 hingga no 8
3.      Jika sampel berbentuk padatan, maka sampel ditimbang sebanyak 10 gram dan dihancurkan dan diaduk secara merata. Jika sampel berbentuk cair, maka sampel diambil sebanyak 10 ml
4.      Memasukkan sampel tersebut kedalam erlenmeyer, lalu menambahkan aquades steril hingga volume mencapai 100 ml. Mengocok hingga secara pelan-pelan hingga sampel tersebut larut dalam air
5.      Mendiamkan erlenmeyer tesebut hingga mengendap pada dasar erlenmeyer
6.      Mengambil 1 ml larutan tersebut dan memasukkan kedalam tabung reaksi nomor 1, mengocok hingga larutan homogen (lebih baik jikamenggunakan vortex)
7.      Mengambil satu mol larutan dari tabung reaksi no 1 dan memasukkan dalam tabung reaksi nomor 2 dan mengocok hingga larutan homogen
8.      Mengambil 1 ml larutan dari tabung reaksi nomor 2 dan memasukkan dalam tabung reaksi no 3, dan kocok hingga larutan homogen
9.      Mmelakukan hal yang sama pada tabung nomor 3 hingga nomor 7 secara berseri dan berakhir pada tabung reaksi nomor 8
10.  Masingpmasing dari tabung nomor 6,7 dan 8 diambil larutan sebanyak 50 – 100 µl dan disebar secara merata dalam medi NA. masing-masing cawan petri diinkubasi pada suhu ruang selama 3 atau 4 hari dan diamati pertumbuhan koloni setiap hari dan dicatat karakter morfologi koloni bakteri yang tumbuh.



IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Hasil pengamatan

Keeranganb Gambar: A, B, C, dan D. Mikroba pada ragi (isolat I,II,III), jus (isolat IV,V,VI), cendol (isolat VII,VIII,XI), dan kue lapis (isolat X,XI,XII)
                                                                                                                        

Tabel 1. Karakteristik morfologi mikroba pada bahan  pangan
Kode isolat
Ukuran koloni
Pigmentasi
Karakter optik
bentuk
elevansi
permukaan
Margin
I
Moderate
putih
Opaque
circular
Flat
kasar
Entire
II
Pinpoint
kuning
traslucent
circular
raised
Halus mengkilat
Entire
III
Small (k)
putih
Opaque
circular
Flat
kasar
Lobate
IV
Small
Putih mengkilat
Opaque
irreguler
raised
Halus mengkilat
Undulate
v
Small
Putih mengkilat
Opaque
circular
umbonate
Halus mengkilat
Entire
VI
Moderate
Merah mengkilat
translucent
irreguler
umbonate
berkerut
Felametows
VII
Small
Putih mengkilat
Opaque
circular
conveks
Halus mngkilat
Entire
VIII
Large
Putih
translucent
irregular
raised
berkerut
Lobate
IX
Sedang
Putih mengkilat
Opaque
circular
convex
Halus mengkilat
Undulate
X
Sedang
Putih mengkilat
translucent
circular
raised
Halus mengkilat
Undulate
XI
Besar
Putih susu
translucent
irrlegular
Flat
kasar
Lobate
XII
Kecil
Kuning
Opaque
circular
konvex
kering
Entire

B. Pembahasan
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Ada beberapa cara umum yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara lain, untuk mengisolasi bakteri dapat dilakukan dengan cara goresan (streak plate), cara taburan atau tuang (pour palte), cara sebar (spread plate), cara pengenceran (dilution method), serta mikromanipulator (the micromanipulator method).
Pada praktikum ini metode yang dilakukan untuk mengisolasi mikroba adalah dengan Cara pengenceran (dilution method), tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah untuk melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan dalam aquades steril. Teknik pengenceran sangat penting di dalam analisa mikrobiologi. Karena hampir semua metode perhitungan jumlah sel mikroba mempergunakan teknik ini, seperti TPC (Total Plate Count).
Praktikum isolasi mikroba dilakukan dengan menggunakan bahan pangan cair dan padat sebagai sumber mikroba yang akan diisolat. Adapun Jika sampel berbentuk padatan, maka sampel ditimbang sebanyak 10 gram dan dihancurkan dan diaduk secara merata. Jika sampel berbentuk cair, maka sampel diambil sebanyak 10 ml
Pada bahan pangan cair  digunakan medium NA (Nutrient Agar) untuk  mengisolasi mikroba yang berasal dari makanan jajanan dan minuman jajanan yakni kue lapis dan es cendo dan dilakukan sesuai prosedur kerja yang telah dilakukan. Setelah melakukan pengerjaan dan di inkubasi selama 24- 28 jam di inkubator, diperoleh hasil bahwa cawan petri yang berisi mikroba dari makanan jajanan dan minuman jajanan. Pada mikroba yang dihasilkan dari jus dengan kode isolate IV,V, dan VI memiliki dua macam bentuk koloni yaitu berbentuk circular (bulat) dengan tipe entire dan berbentuk irregular ( tidak beraturan) dengan tipe felametows. Warna kedua koloni putih dan memiliki permukaan convex (cembung).Cawan petri dengan kode isolat VII,VIII,dan IX, memiliki bentuk koloni circular (bulat) dengan tepi entire. Warna koloni putih mengklat dan merah mengklat serta permukaan convex. Bahan lain  yang digunakan sebagai sebagai sumber mikroba adalah kue lapis yang diberi kode isolate X,XI, dan XII, ditemukan dua bentuk koloni yaitu circular dengan tipe undulate, dan bentuk irregular dengan tipe lobate. Warna koloni tersebut adalah putih dan kekuningan.
Isolasi pada bahan pangan adat digunakan bahan yaitu ragi sebagai sumber bakteri yang diisolat pada media PDA (Potato dextrose agar) Pada percobaan isolasi mikroba dari substrat ini, dilakukan dengan metode pengenceran dengan mengen cerkan ragi sebanyak 10 gram lalu dilanjutkan dengan pengenceran berikutnya hingga didapatkan kultur murni. Setelah melakukan pengerjaan dan diinkubasi selama 24- 48 jam di inkubator, isolasi mikroba dengan metode pengenceran terdapat koloni bakteri dengan bentuk circular, memiliki bentuk tepi lobate dan entire sedangkan permukaan halus mengkilat. Warna koloninya putih$.
Proses isolasi bakteri dengan metode pengenceran diperlukan keahlian dalam menabur isolat agar didapatkan biakan murni bakteri yang diinginkan, karena penaburan  dapat mengakibatkan kerusakan dan kontaminasi bakteri yang tidak diinginkan, Adapun metode yang digunakan selalu memperhatikan kesterilan lingkunagan, media, dan alat penabur agar tidak terjadi kontaminasi, sehingga pada metode ini cawan dan batang penabur ose selalu didekatkan Bunsen atau dipanaskan pada Bunsen.



V.  KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah, isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni. Berbagai jenis dan bentuk mikroba yang mengkontaminasi bahan pangan cair dan padat ditemukan sangat berfariasi serta memiliki laju perkembangan  koloni yang berbeda-beda
B.  Saran
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, terdapat beberapa saran antara lain agar lebih berhati-hati ketika mengaduk larutan pada media tumbuh agar tidak terjadi kerusakan pada media pertumbuhan mikroba.



DAFTAR PUSTAKA
Adams MR, Moss MO. 2000. Food Microbiology  Ed ke-3. Cambridge: RSC
Pub.Jakarta
Buckle, K.A. E. R. Ammprey, F. G. Hoste, & W. Milles. 1998. Ilmu Pangan. UI   Press: 57-65, 73-77, 307-312. Jakarta.

Dwidjoseputro D. 1995. Dasar-Dasar Mikrobiologi  Ed ke-2. Djambatan. Jakarta.

Pelczar MJ, Chan ECS. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi  Ed ke-1.
            Gramedia. Jakarta.
Supardi I, Sukamto. 1998. Mikrobiologi dalam Pengolahan dan Keamanan
            Pangan. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar